IQNA

Pembuatan Pangkalan Militer di Tempat Masjid-masjid Rusak Rohingya

8:37 - March 15, 2018
Berita ID: 3472013
MYANMAR (IQNA) - Amnesty International hari Senin mengumumkan bahwa gambar-gambar satelit menunjukkan tentara Myanmar sedang membangun jalan, pemukiman dan pangkalan militer di beberapa kawasan bagian Rakhine di negara tersebut, yang sebelumnya terdapat masjid dan rumah muslim Rohingya.

Menurut laporan IQNA dilansir dari harian The Guardian, sebelumnya dipublikasikan laporan dokumenter yang menunjukkan sejumlah masjid, tempat ibadah dan rumah muslim di daerah-daerah ini dihancurkan dengan buldoser.

Gambar satelit sekarang ini menunjukkan bahwa tentara Myanmar dengan cepat membangun jalan, bangunan tempat tinggal dan setidaknya tiga pangkalan militer di daerah-daerah ini.

Sejak dimulainya babak baru penindasan dan kekerasan terhadap umat Islam di kawasan Rakhine pada bulan Agustus tahun ini, yang menewaskan ratusan jiwa dari mereka, sekitar 700.000 masyarakat Rohingya kabur dari rumah mereka dan melarikan diri ke Bangladesh.

Lebih dari 350 desa Rohingya telah dibakar oleh tentara dan ekstremis Buddha selama kekerasan tersebut.

Setidaknya ada empat kasus, masjid yang tidak hancur akibat kebakaran kemudian dihancurkan dengan buldoser.

Menurut laporan Amnesty International, masyarakat Rohingya yang masih tetap bertahan baru-baru ini di salah satu daerah ini diusir guna membangun salah satu dari tiga pangkalan militer ini.

Tirana Hassan, Direktur respons terhadap krisis Amnesty Internasional mengatakan, apa yang kita saksikan di kawasan Rakhine adalah perebutan tanah oleh militer dalam skala besar. Saat ini, pangkalan militer di kawasan ini sedang dibangun untuk mengakomodasi kekuatan yang telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam kasus Rohingya.

Pejabat Myanmar mengklaim penghancuran situs-situs muslim dilakukan untuk membuat rumah-rumah baru untuk pemulangan para pengungsi muslim, namun pengamat percaya bahwa konstruksi ini dilakukan untuk mengakomodasi banyak pasukan militer dan keamanan ekstra.

Sebenarnya, tujuan utamanya adalah bahwa umat muslim Rohingya yang mengungsi benar-benar putus asa untuk kembali ke rumah mereka.

 

http://iqna.ir/fa/news/3699097

 

 

captcha