IQNA

Surat Ayatullah A’rafi kepada Paus, “Menciptakan Kedamaian dan Ketenangan di Palestina”

11:34 - May 19, 2021
Berita ID: 3475346
TEHERAN (IQNA) - Ayatullah A’rafi selaku direktur Hauzah Ilmiah mengatakan dalam sebuah surat kepada Paus Francis, pemimpin Katolik dunia, “Kami berharap pengalaman sukses Anda dalam melawan ISIS dapat terulang dalam kasus orang-orang yang tertindas di Palestina!”Ayatullah A’rafi dalam sebuah surat yang dikirimkan kepada Paus:

IQNA melaporkan dilansir dari ICC Jakarta, dalam sepucuk surat kepada Paus, Direktur Hauzah Ilmiah mengatakan, “Dengan status spiritual dan kepemimpinan religius Anda saat ini, kami memohon untuk dapat mengambil langkah lain guna membangun perdamaian dan ketenangan di salah satu tanah paling suci dan penuh berkah”

Ayatullah A’rafi selaku direktur Hauzah Ilmiah mengatakan dalam sebuah surat kepada Paus Francis, pemimpin Katolik dunia, “Kami berharap pengalaman sukses Anda dalam melawan ISIS dapat terulang dalam kasus orang-orang yang tertindas di Palestina!”

Teks surat itu adalah sebagai berikut;

Bismillahirahmanirahim

لَقَد أَرسَلنا رُسُلَنا بِالبَیِّناتِ وَأَنزَلنا مَعَهُمُ الکِتابَ وَ المیزانَ لِیَقومَ النّاسُ بِالقِسطِ

(Sungguh kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata dan Kami turunkan bersama mereka Kitab dan neraca (keadilan) agar manusia dapat berlaku adil. (QS al-Hadid [57]:  25)

Yang Mulia Paus Fransiskus, Pemimpin Dunia Katolik

Salam Hormat dan Perdamaian

Yang Mulia! Tak lupa atas atas segala langkah-langkah efektif yang telah Anda ambil dalam interaksi antar agama-agama samawi dan kerja sama serta koeksistensi para pengikutnya untuk menegakkan keadilan, kedamaian, dan memenuhi tugas-tugas Ilahiah mereka, maka kami meminta kepada Yang Mulia -dengan status spiritual dan kepemimpinan religius Anda saat ini- untuk mengambil langkah lain dengan membangun kedamaian dan ketenangan di salah satu tanah paling suci.

Bait al-Muqaddas atau Yerusalem senantiasa menjadi contoh teladan dalam hal kehidupan berdampingan secara damai antara para pengikut agama-agama samawi. Sebuah negeri dimana para pemeluk agama-agama Ibrahimi selalu hidup berdampingan secara damai, tenteram dan akrab serta selalu berkerjasama dan tolong menolong dalam berbagai kegiatan sosial, budaya dan pendidikan.

Namun sangat disayangkan bahwa dalam waktu yang cukup lama, perdamaian telah hilang dari tanah ini dan kini telah digantikan dengan keserakahan, monopoli, agresi, penindasan, dan genosida. Di bawah bayang-bayang agresi ini, berbagai bencana kemanusiaan telah terjadi dan kekejaman yang tak terhitung jumlahnya telah menimpa penduduk asli -baik Muslim maupun Kristen- di wilayah ini. Di tanah inilah Rezim Zionis dibentuk secara ilegal. Agresi rezim penjajah dan rasis ini telah membuat jutaan orang Palestina mengungsi dari tanah air mereka.

Selama lebih dari tujuh puluh tahun, para penyembah Tuhan dari rakyat Palestina tidak memiliki hak asasi manusia sedikitpun. Dengan melanggar perjanjian internasional, tanah Palestina -terutama Tepi Barat dan Yerusalem- telah diduduki. Sementara disisi lain, berbagai organisasi serta lembaga-lembaga internasional belum bereaksi terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi secara terang-terangan ini. Ironisnya, semua kejahatan telah terjadi di depan mata semenjak pendudukan Palestina dan dengan dukungan kekuatan besar dunia oleh rezim Zionis.

Dan saat ini -setelah agresi baru oleh Zionis dan upaya mereka untuk membersihkan Yerusalem Timur dengan merampas beberapa rumah warga Palestina-, api perang di wilayah tersebut menyala kembali dan bentrokanpun meningkat. Akibatnya, banyak anak-anak dan wanita Palestina yang tak berdosapun harus terluka dan bahkan terbunuh tanpa dosa. Untuk inilah, maka saatnya kini para pencari kebebasan dan pencari keadilan -terutama para pemimpin agama- untuk mendukung yang tertindas dengan menolak penindasan guna membangun perdamaian yang sebenarnya. Tentu saja, solusi yang hanya mengarah pada gencatan senjata terbatas atau hanya demi melindungi kepentingan satu pihak saja bukanlah solusi terbaik, akan tetapi nasib dan kedaulatan Palestina harus ditentukan oleh penduduk asli melalui upaya diplomatik dan referendum diantara warga asli Palestina berdasarkan doktrin dan logika Pemilihan yang bebas, merdeka, bersaudara, bersetara, berperi kemanusiaan dan berkeadilanan. Inilah solusi terbaik yang diinginkan oleh Republik Islam Iran dan juga seluruh Hauzah-Hauzah Ilmiah.

Peran pemuka agama dalam mendukung kaum tertindas dan mewujudkan hak-hak pemeluk agama yang berbeda dengan melindungi kehidupan dan harta benda mereka -terutama terhadap kejahatan kelompok teroris ISIS- adalah contoh nyata pengaruh yang telah dilakukan oleh para reformis dunia saat ini, sehingga diharapkan pengalaman atas permasalahan yang sukses ini dapat terulang untuk warga Palestina yang tertindas.

Dan untuk mencapai perdamaian, maka persoalan Palestina saat ini tentunya sangat membutuhkan bimbingan para pemuka agama terutama dari Yang Mulia, mengingat posisi penting yang Anda sandang saat ini.

Semoga Tuhan membantu Anda dalam melaksanakan misi Ilahi ini.

Ali Reza A’rafi

Direktur Hauzah Ilmiah di Iran

Kunci-kunci: surat ، Ayatullah A’rafi ، kepada Paus
captcha