IQNA

Pembagian Ilmu dalam Alquran

9:48 - May 17, 2022
Berita ID: 3476829
TEHERAN (IQNA) -Mengetahui dan menyadari masalah selalu dipertimbangkan, tetapi yang menarik untuk kita ketahui adalah bahwa dalam Alquran, mengetahui beberapa masalah disebutkan sebagai tidak berguna dan bahkan berbahaya, dan mereka yang mencari masalah ini telah ditegur.

Ada tiga jenis ilmu dalam Alquran; Ilmu yang bermanfaat, ilmu yang merugikan dan ilmu yang tidak bermanfaat dan juga tidak merugikan.

Mempelajari ilmu yang bermanfaat sangat penting sehingga Nabi Musa (as) berusaha menemukan seorang guru dan pembimbing untuk menemukannya, dan ketika ia berkenalan dengan Khidir, ia memintanya untuk mengajarinya ilmu yang akan membantunya tumbuh dan berkembang; “Musa berkata kepadanya, “Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?” (QS. Al-Kahfi: 66)

Dalam surah Al-Baqarah ayat 259 juga menyatakan bahwa "Nabi Uzair as" tertidur selama seratus tahun atas perintah Allah untuk mengalami kebangkitan orang mati. Sebagai contoh lain disebutkan dalam surah Al-Baqarah ayat 260, untuk menentramkan hati Nabi Ibrahim as, Allah mengundangnya untuk mengamati indra dengan membunuh empat burung dan mencampur daging mereka dan menghidupkan mereka kembali.

Tetapi dalam Alquran, ilmu yang berbahaya dan tidak berguna juga disebutkan; Ilmu yang bisa berdampak buruk bagi manusia. Sebagai contoh, dalam Alquran, disebutkan sekelompok orang yang mencari ilmu yang berbahaya: «و یتعلّمون ما یضرّهم و لاینفعهم».

“Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat”. (QS. Al-Baqarah: 102)

Tetapi ada beberapa ilmu yang tidak berguna atau berbahaya dan mengetahuinya tidak ada gunanya. Namun, sebagian berusaha untuk mengenal mereka dan bahkan berdebat tentang mereka dengan orang lain; Misalnya, beberapa orang tidak setuju tentang jumlah orang yang ada di dalam gua (QS. Al-Kahfi: 22) dan Alquran mengkritik ketidaksepakatan ini dan menganggapnya sia-sia dan tidak berguna dan berkata: “Daripada angka dan jumlah serta statistik yang tidak berguna, pikirkan tentang tujuannya dan jangan mengejar ilmu tanpa tujuan.”

* Ashabul Kahfi adalah orang-orang Kristen yang, untuk mempertahankan iman mereka dan untuk tetap aman dari penindasan Decianus (251-201), pergi ke sebuah gua dan di sana tertidur lelap yang berlangsung sekitar tiga ratus sembilan tahun. Sebuah surah dalam Alquran disebut Al-Kahfi dan dalam ayat 8 - 26 mengacu pada kisah orang-orang mukmin ini.

Kata kunci: Ilmu - Ilmu Bermanfaat - Ilmu Berbahaya – Ashabul Kahfi

captcha