Memperkenalkan Seni Islam dalam Piala Dunia 2022 Qatar
“Sejumlah upaya sedang dilakukan di Museum Seni Islam di Doha, ibukota Qatar, untuk menfasilitasinya dengan cara terbaik,” menurut Iqna, mengutip Al-Raya.
Museum ini akan dibuka kembali mulai 5 Oktober setelah renovasi, dan Piala Dunia adalah kesempatan besar untuk memperkenalkan museum di antara museum-museum besar dunia untuk sebagian dari penonton yang akan menjadi tuan rumah Qatar ketika penyelenggaraan Piala Dunia.
Segmen massa yang negara ini akan menjadi tuan rumah Piala Dunia pada bulan November tertarik pada isu-isu budaya, dan museum ini akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menyatukan masyarakat dan juga menyajikan gambaran yang koheren tentang seni Islam dalam segala bentuk dan jenisnya.
Pada saat Doha menjadi sorotan global, museum ini menghadirkan pengalaman interaktif dan mendidik bagi para tamunya.
Menggunakan teknologi modern, tampilan interaktif dan aplikasi multimedia menarik pengunjung, anak-anak dan orang dewasa, di seluruh museum.
Museum yang dibuka pada tahun 2008 ini ditutup untuk renovasi mulai April 2021. Renovasinya akan mencakup penataan ulang galeri koleksi permanennya, yang akan dikonfigurasi sesuai dengan tema, periode, dan geografi sejarah dan budaya, dan akan mengeksplorasi "tradisi Islam yang agung." Menurut pejabat museum ini, atraksi baru lainnya yang ditambahkan mencakup lebih dari 1.000 karya, termasuk banyak karya seni yang baru diperoleh dan belum pernah dilihat sebelumnya.
“Peluncuran kembali termasuk renovasi total galeri permanennya; sebuah langkah penting yang memberikan gambaran segar dari keseluruhan kompleks,” kata Julia Gonella, yang menjadi direktur museum pada tahun 2017, kepada Arabnews.
Demikian juga ditambahkan bagian baru tentang Islam di Asia Tenggara dan eksplorasi hubungan antara berbagai budaya melalui pameran yang menyoroti perdagangan barang dan pertukaran di seluruh dunia Islam.
Tak lama setelah pembukaan kembali, museum akan membuka pameran bertajuk "Baghdad: The Pleasure of Viewing" dari 26 Oktober hingga 25 Februari. Pameran temporer ini memperkenalkan salah satu kota paling berpengaruh di dunia dan menampilkan warisan kota ini sebagai "Ibukota Para Sesepuh". (HRY)
