“Ibrahim Al-Mansi, salah satu pemimpin gerakan Islam di Yordania, mengumumkan di halamannya di jejaring sosial bahwa 68 pusat Alquran telah ditutup oleh pemerintah sampai kondisi hukum diklarifikasi,” menurut Iqna, mengutip al-Bawaba.
Mohammad Zakher al-Majali, anggota Dewan Administratif Asosiasi Perlindungan Alquran Yordania, juga menanggapi pengumuman berita ini dan mengatakan bahwa pusat-pusat ini ditutup sementara dan keputusan ini merupakan peluang bagi Kementerian Wakaf untuk mematuhi perjanjian bilateral, mengacaukan situasi tidak menguntungkan siapa pun, Kita semua berada di wadah yang sama untuk mengibarkan bendera Alquran.
Pada saat yang sama, Al-Mansi telah menekankan bahwa Mohammed Al-Khalayla, Menteri Wakaf Yordania, telah menghentikan kegiatan 68 pusat Alquran ini karena alasan yang tidak dapat diterima.
Dalam sepucuk surat kepada Menteri Wakaf Yordania, dia menulis: “Tidaklah bijaksana jika pusat-pusat Alquran ditutup karena mereka tidak melaksanakan instruksi mendadak Anda.”
Dalam lanjutan surat tersebut juga disebutkan bahwa orang-orang harus menengahi dan menghentikan keputusan kejam terhadap sistem bernilai di Yordania dan menyelesaikannya dengan menciptakan suasana interaksi dan dialog antara pihak-pihak yang terlibat dalam krisis ini. (HRY)